SUASANA kamar begitu sepi saat Sandro masuk, walaupun lampu masih terlihat terang benderang.
Dari tempatnya berdiri, Sandro melihat Aira tergolek di atas ranjang, sepertinya ia sudah tertidur dengan nyenyak.
Sandro meraih remote dan mematikan televisi yang masih menyala. Begitu membalikkan tubuh ia menangkap pemandangan yang sangat menggoda hasrat.
Baju tidur sutra yang dikenakan Aira terasa begitu mengundang. Tak bisa dipungkiri, kelaki-lakiannya tersulut, namun Sandro segera mematikan hati melihat bara yang terpantik, terusik realita yang terpampang di depan mata.
Ingat Sandro ...! Tak ada tempat untuk seorang wanita yang memiliki sejarah hitam dalam hidupnya.
Gema suara dari rongga dalam tubuhnya seperti memberi peringatan.
Tanpa berganti baju, Sandro merebahkan tubuh tak jauh dari tempat dimana Aira terlihat tidur dengan nyenyak.
Tapi secara tak sengaja ia menyentuh benda kecil yang ada di dalam saku celananya.