SANDRO melihat kebimbangan Aira. Bahasa tubuhnya jelas-jelas terlihat enggan melayani.
Sebagai istri yang baru saja dinikahinya, sikap ini memang terasa agak aneh.
Pikiran lelaki itu jadi menduga-duga. Apakah ada seseuatu yang dirahasiakan Aira dari dirinya ...?
"Kamu masih perawan kan sayang?" pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari mulut Sandro.
"Ih, Bibi. Pertanyaannya kok gitu sih?"
"Itu kan pertanyaan yang wajib ditanyakan lelaki pada seorang gadis yang baru dinikahinya."
"Menurut Bibi, aku masih virgin atau tidak?"
"Sepertinya sih, masih."
"Aku cuma sedikit risih?"
"Kamu merasa risih ya, sayang?"
"Datangnya tiba-tiba saja, aku juga tidak mengerti kenapa jadi merasa seperti ini." Ucapan Aira nyaris seperti sebuah keluhan.
"Kamu gugup?"
"Sedikit."
"Aku akan bersabar, karena aku ingin kamu bisa merasa bahagia berada di dekatku."
"Aku juga ingin membuatmu merasa bahagia."
"Benar kamu ingin membuat aku bahagia?"
"Bagaimana caranya?"
"Bercintalah denganku."