Kanaya sedang membantu Bik Dara menyiapkan menu buka puasa. Mereka tersentak mendengar jeritan Aira, Ada apa dengan si anak manja itu?
Lama tak bertemu dengannya ternyata tak ada yang berubah dari sikap dan sifat Aira.
Kolokan, egois dan pemalas. Usia yang semakin dewasa ternyata tak bernyali dengan tabiat yang sudah mendarah daging di dalam dirinya.
Kanaya bergegas menghampiri kamar yang pintunya tertutup rapat. Ternyata pintu kamar itu hanya ditutup saja oleh Aira, Kanaya pun dengan mudah dapat masuk ke dalamnya.
"Aira, ada apa?" Kanaya menepuk-nepuk pipi gadis itu.
"Aira kamu mimpi buruk ya?" tanyanya begitu melihat mata Aira perlahan terbuka.
"Eh, apa yang terjadi?" tanya gadis itu sedikit bingung.
"Kamu berteriak memanggil tantemu."
"Aku! Eh. Maaf ...." Dengan perasaan malu Aira mencoba bangun dari tidurnya.
Apa benar dia sampai berteriak memanggil tantenya? Tapi tak mungkin juga kalau Kanaya sampai berdusta.
