"Jangan tiru Ema. Bila itu yang terjadi, maka tentu kita akan semakin susah untuk bertemu."
"Aku akan selalu merindukan Om."
"Tentu saja, Om pun demikian, Hayya."
"Om hati-hati di jalan. Salam sayang Hayya, buat Mami dan ..." Hayya menggantung kata.
"Kalau kakakmu sudah kembali ke rumah, Om akan sampaikan salammu itu kepadanya."
"Iya, Om. Makasih."
Hans tak bisa menunggu lebih lama, setelah melepas pelukannya di tubuh Hayya, Hans berbalik dan melangkah ke arah petugas bandara lalu menyerahkan lembar boarding pass miliknya pada petugas itu.
Dilambaikannya tangan pada Hayya dan Emha serta menantu bulenya yang tampan.
Hans meninggalkan orang-orang yang dikasihinya. Dari balik kaca pembatas ia masih bisa melihat mereka semua.
Namun, saat Hans mulai melintasi ruang bagian dalam Heatrow International Airport. Orang-orang itu lenyap di balik sekat.
Pesawat mengangkasa menembus gugusan awan, tanpa goncangan yang berarti burung besi itu terbang tinggi dan semakin tinggi.