"Umimu selalu rajin mengantarkan makanan, sementara aku tak membuat apa-apa untuk mengisi rantang yang kau bawa."
"Ibu mau menerima rantangan ini saja, Umi sudah senang." Jamila menjawab basa-basi Sutiana dengan wajah tersipu-sipu.
Rona merah menjalar di wajah gadis itu, manakala melihat Ibnu dan Murzaki beriringan keluar dari ruang dalam.
"Oh, iya Nu. Tolong bungkuskan kelapa muda tadi untuk pengisi rantang jamila." Sutiana memberikan rantang yang dipengangnya pada Ibnu.
"Eh, tak usah Bu." Jamila buru-buru menolak.
"Ah, hanya air kelapa muca saja pembalasnya. Jangan pula sampai kau tolak."
Diperintah oleh Ibunya, Ibnu pun segera masuk ke dalam rumah. Tak berapa lama pemuda itu kembali dengan Dua kantong plastik berisi air kelapa muda.
"Ini, terimalah. Rantangmu besok saja kukembalikan. Bilang pada Umimu, Ibu si Ibnu mengucapkan banyak terima kasih."
"Baik, Bu." Dengan sudut matanya Jamila mencari keberadaan Ibnu.