Di rumah, Aira menemukan Tantenya tengah duduk bertopang dagu. Wajah perempuan itu terlihat muram.
"Tante kenapa, kok wajahnya manyun gitu?" tanyanya dengan nada khawatir.
"Barusan Om kamu menelpon Tante, Om hanya setengah bulan saja menjalani puasa di sana. Senen depan Ommu akan balik ke Indonesia."
"Oh, ya?" Aira membelalakkan mata setengah tidak percaya.
"Begitu yang disampaikan Om kamu barusan kepada Tante."
"Mestinya Tante senang dong dengan kabar itu. Artinya lebaran nanti Om ada di sini bersama kita. Kok Tante malah kelihatan sedih begitu?"
Aira menjatuhkan tubuh dengan sembarangan di samping wanita itu. Wanita yang sudah dianggap Aira sebagai mamanya sendiri.
"Om tidak mau menemukan kamu dalam busana ini, begitu dia kembali." Valeria sudah tidak mau berbasa-basi lagi.
"Aku?" Aira tergagap diingatkan soal itu.