Sejak saat itu Aira kepribadian Aira berubah total. Kasih sayang dan perhatian yang diberikan Nenek dan tantenya, begitu juga om Hans telah membuat gadis ramaja itu kembali ke watak aslinya.
Aira sesungguhnya gadis periang. Dia suka tersenyum dan paling tak tahan melihat teman-temannya terjebak dalam kesusahan.
Sepertinya itu sifat bawaan dari wanita yang telah melahirkannya ke dunia, Hana Aura? Atau ayah kandungnya Sandi Lakaran? Yang jelas bukan Haikal.
Ya tentu saja. Papa Haikal yang dikenal Aira sebagai papa kandung itu ternyata sama sekali tidak memiliki pertalian darah dengannya. Walau lelaki itu baik.
Walau lelaki itu sangat menyayangi dia dan juga mamanya. Di samping itu Aira memang tak sempat mengenal lelaki baik yang pernah memberinya kasih sayang dan perhatian yang sangat tulus.
Entahlah, yang jelas Aira sekarang bukan lagi Aira yang dulu. Dia tidak lagi gadis kecil yang selalu tampil canggung dan serba salah.