Lepas magrib Histo mengetuk pintu kamar Adisya. Riani yang sedang membetulkan alas tempat tidurnya kaget ketika mendengar suara ketukan di pintu.
"Siapa itu yang ketok pintu?" tanyanya.
Riani menoleh pada Asih yang langsung menggelengkan kepala. Sesaat pembantunya itu terlihat seperti berfikir, lalu dia menjawab dengan nada suara sedikit ragu-ragu.
"Pak Histo mungkin, Bu."
"Mari kita lihat, kalau tebakanmu betul nanti aku kasih hadiah," kelakar Riani.
"Hadiah apa, Bu?" Asih geli mendengar cara Riani mengatakannya.
Wajah wanita itu terlihat penasaran. Asih selalu suka dengan hadiah, karena setiap kali diberi hadiah pastilah membuat hatinya merasa senang.
"Kamu boleh memilih hadiah apa yang kamu inginkan."
"Beneran Bu?"
"Iya dong, masak kamu tidak percaya kepadaku?"
"Saya bukan tidak percaya Bu, tapi saya kaget banget karena mau dikasih hadiah," jawab Asih sambil tersipu malu.