Suasana dalam kamar tidur itu begitu hening. Hanya sesekali suara isak tangis samar -samar meningkahi detak jarum jam yang menempel di dinding.
Histo membiarkan anak gadisnya berdiam diri di antara rengkuh kedua lengannya yang kokoh. Berapa lama dia tak pernah melakukan hal ini untuk putrinya.
Bagi Lala mungkin Jingga lah puterinya yang paling kecil. Tidak demikian dengan Histo. Jingga adalah bayi pertama yang pernah diadzankan dan diqomatkannya.
Saat Histo menikahi Lala, wanita itu sudah membawa anak-anak hasil pernikahan dengan suami pertamanya.
Apapun kesalahan yang telah dilakukan Lala, Histo masih mampu memberi kata maaf kecuali merengutkan anak-anak dari kehidupannya. Sejak awal bagian ini lah dari kekeliruan Lala yang tak pernah bisa dimaafkan Histo.
Berapa lama waktu yang hilang antara dirinya dan Jingga...? Entahlah ... tiba-tiba saja gadis kecilnya sudah menjelma jadi remaja.