DESEMBER ini tidak seperti biasanya. Dulu setelah melewati Agustus, empat bulan di penghujung tahun adalah merupakan puncak musim penghujan.
Sekarang sudah melewati setengah dari bulannya, namun tetap saja cuaca masih panas dan membuat gerah.
Daun-daun kering nampak berserakan di atas rerumputan, separuhnya bahkan mengotori teras mushola yang terbuat dari keramik marun gelap.
Di antara dedauan hijau tua kecoklatan, bunga-bunga yang gagal menjadi putik mulai gugur berjatuhan karena tiupan angin musim kemarau.
Kuncup yang luruh itu berubah warna menjadi merah tua, kontras sekali dengan dedauan kering yang berserakan di sekitarnya.
Sejak kematian Haikal, Hana yang tak ingin terlalu larut dengan kesedihannya, memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya.
Berada di dekat keluarga dia berharap dapat memulihkan dengan cepat kesedihan dan goncangan jiwa yang dialaminya.
