Hendri hanya menganggukkan kepala ketika kedua anak muda itu beranjak meninggalkannya.
Sedih hatinya melihat bagaimana kerasnya takdir menguji keteguhan hati mereka berdua. Pertemuan mereka yang berawal indah justru dikekalkan oleh sunyi.
Suara-suara jiwa mereka hanya mampu berpantulan di dalam kepala, tak satu pun yang berani untuk mengungkapkannya.
Namun begitu, di keseharian maupun di saat jarak yang jauh memisahkan, mereka seperti selalu berupaya saling bertahan dan menguatkan.
Lihatlah bagaimana Jake yang tetap bertahan dalam kesendiriannya. Aira yang menghukum diri dengan tak menerima satu pun cinta yang datang kepadanya.
Begitu cara Aira memberi ganjaran ke dirinya sendiri, karena pernah menjatuhkan pilihan pada cinta yang salah.
Hendri tahu kalau mereka berdua sama-sama sakit. Ters menerus bertahan, dan mencoba memahami pilihan satu sama lain bukan hal mudah.
