PERASAAN Diana campur-aduk. Cekcok antara Leonardo dengan Rahaya masih terdengar jelas. Kekacauan yang terjadi, membuat rasa lapar yang sejak tadi ditahannya, hilang entah kemana.
Dorongan dari dalam dirinya malah membuat Diana merasa jauh lebih bertenaga.
"Apa salahku, Mas!" Suara Rahaya terdengar setengah menjerit.
"Kamu benar-benar mau tahu?" Suara Leo yang tak kalah kerasnya membuat Diana meneguk liur. Betapa kelat rasa tenggorokkannya begitu mendengar apa yang dipaparkan Leo kemudian.
"Kamu pikir aku lelaki idiot? Apa kamu pikir anak di dalam kandunganmu itu berharga bagiku! Aku pastikan kau dan anakmu bisa hidup tenang bergelimang kemewahan. Tapi, jangan pernah berpikir kalau aku akan mengakuinya." Raut wajah Diana menegang. Apa arti semua perkataan Lelaki itu.
