Andaru melirik heran Manty disebelahnya, sangat asik berkirim pesan di ponsel sembari menyantap sarapan pagi. Lebih dari sekedar asik sepertinya, sampai senyam-senyum sendiri, tak peduli jika sedari tadi diperhatikan oleh beberapa pasang mata.
"Ayo dimakasih dulu sarapannya, Manty. Hapenya nanti lagi." Bi Kani sampai menegur, membuatnya cepat-cepat memasukkan ponsel ke saku seragam, "Hehe, iya siap, Bi."
Abidin menyikut Manty pelan, "Chat sama gebetan? Lancar amat," godanya menaik-naikkan alis. Manty hanya tersenyum-senyum pada tempe di piring alih-alih menjawab, membuat Abidin menyerah untuk kepo.
"Dania ya?" celetuk Nalesha, hampir saja Manty tersedak akibat diserang tiba-tiba.
"Dania Dania … oh … Gitapati SMANSA? Ajib, gas terus, Man, jangan mau kalah sama Nalesha …"
"Persaingan memanas, Bung!"