Seorang pria berkacamata membawa dua gelas kopi dan dua potong brownies diatas nampan, ditaruh di atas meja untuk dua orang; dirinya, dan satu teman lama. Tak sengaja keduanya bisa bernostalgia di kedai kopi samping Gedung Rektorat kampus almamater. Nuansa tempat itu masih sama, memutar kembali beberapa memori esensial dua puluh tahunan silam.
"Jadi gimana Dri? Apa yang paling Lo inget pertama kali begitu menginjakkan kaki di kafe ini lagi?" tanya Jevan. Profesor Sekolah Ilmu Hayati itu tak sekedar berbasa-basi, melainkan sungguh ingin tahu.
Adri mengaduk segelas iced americano tanpa gula miliknya hasil traktiran Jevan, "Gue merasa berkhianat sama Suami Gue sih yang jelas," ujarnya setengah tertawa.
Jevan hanya tersenyum simpul, "Siapa? Yang pertama, atau ... yang kedua?"
"Ck! Kenapa digali sih? Gue udah mati-matian lupain, malah Lo ungkit, gimana sih?" protes Adri.