Jerry berjalan cepat menaiki tangga menuju lantai tiga sekolahnya pagi itu, sekitar jam sepuluh. Sebetulnya masih tersisa tiga hari sebelum jadwalnya aktif sekolah, namun ada pertemuan penting yang harus dihadiri. Ya, rapat komite yang seharusnya dihadiri oleh para orang tua siswa. Seperti curhatannya pada Adri semalam, Jerry masih saja kesal, nyaris muak dengan sang Ibu yang sangat sibuk, tak punya waktu untuknya bahkan untuk sekedar rapat yang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari.
Satu bulan lalu Jerry mem-booking jadwal Ibunya di Jakarta. Kurang antisipasi apa dirinya? Pikir Jerry. Tapi yasudahlah, Ia bukan lagi anak kecil yang harus menuntut dan protes akan segala sesuatu, meski Ia pun tak bisa mewajari karakter gila kerja pada Ibunya yang berstatus single parent sejak lima tahun lalu.