Seorang dokter mengarahkan cahaya dari LED pen light ke mata Haikal, memeriksa refleks pupil matanya usai Adri melaporkan kesadaran suaminya beberapa saat lalu. Harap-harap cemas Adri disamping Haikal berdoa, pun memastikan bahwa Ia benar sedang tidak berhalusinasi, bahwa Haikal benar-benar menyebut sepenggal namanya tadi. Jelas, Adri mendengarnya.
Selesai dengan pemeriksaannya, dokter itu menaruh kembali LED pen light ke saku.
"Patient Haikal, please move your hand if you heard my voice," instruksi dokter itu kemudian. Adri semakin mengantisipasi. "Kak ..."
"Oh? His eyes move again?" Dokter itu mendekat ke sisi Haikal, "Sir? Do you listen to me?"
Tak ada jawaban, namun jari telunjuk kanan Haikal tercengkat ke atas, beberapa kali. Adri semakin tak karuan perasaannya.
"Again, Mr. Haikal. Open your eyes if you hear my voice. Slightly ..."