Sesuai jadwal kepulangannya, Iqbaal menyeret kopernya dari kamar hotel ke lobi, menemui Saheera yang sudah stand by disana sejak setengah jam lalu untuk mengantarnya ke bandara. Saheera meluangkan waktu seharian ini untuk Iqbaal, menggeser jadwal pengerjaan tugasnya dengan izin dari Nalesha. Iqbaal padahal tidak memaksa, namun Saheera cukup tidak enak hati jika tidak mengantarkan Iqbaal sampai benar-benar take-off ke Indonesia hari ini.
Bagi Saheera, setiap kepulangan seseorang yang dekat dengannya patut diperlakukannya sungguh-sungguh. Jangankan perjalanan jauh seperti Iqbaal dari Amerika ke Indonesia, yang dekat sekali pun pasti akan diantarnya. Bukan apa-apa, tidak ada yang mengetahui umur dan takdir seseorang, bukan? Bagaimana jika nyatanya hari kepulangan seseorang itu adalah hari terakhirnya di dunia? Tentu Saheera akan menyesal jika Ia tak bertemu orang itu untuk terakhir kalinya, padahal Ia memiliki kesempatan itu.