Sudah lama sekali rasanya Dhaiva tidak berjalan-jalan di mall sore menjelang malam sepulang kuliah. Kalau bukan karena Nalesha yang memintanya menemani membeli pakaian dan beberapa perlengkapan untuknya kembali ke Amerika, mungkin Dhaiva akan lebih memilih untuk tidur lebih siang. Maklum, waktu tidur rasanya seberharga emas saat ini, lebih dipilih dibanding apapun.
"Kamu jadinya berangkat dari Semarang, Lesh?" tanya Dhaiva begitu mereka keluar dari sebuah toko kemeja.
Nalesha mengangguk, "Ya, biar sekalian. Gak apa-apa kan nanti Kamu pulang sama keluarganya Iqbaal ke Depok? Aku udah bilang kok."
"Gak apa-apa, cuma kok …" ujarnya setengah tertawa, "Lucu aja gitu, abis lamarannya sama siapa, berangkatnya sama siapa. Kita kayak tukeran couple gitu," lanjutnya.
Nalesha ikut tergelak, "Duh, gimana ya? Mau gimana lagi soalnya."
"Yang gak tau bisa salah paham deh kayaknya."