Dhaiva menatap tajam Nalesha yang tersenyum-senyum sembari melipat tangannya di depan dada. Tidak salah dengar kan? Apa katanya? Mau double degree? Kuliah dua jurusan dengan dua gelar? Nalesha benar-benar tidak tertebak pola pikirnya. Perasaan Dhaiva baru saja Ia mengalami mental breakdown sampai bingung soal perkuliahan, lalu kenapa sekarang sangat kontras dan berambisi?
"Kamu belum ngomong mau double degree kan? Atau Aku yang lupa?"
Nalesha menggeleng, "Saya memang belum sempet cerita, karena penerimaannya baru keluar minggu lalu. Itu juga masih opsi kemarin-kemarin, Saya belum punya keputusan sampai tadi malam."
"Oh really? Apa pertimbangan Kamu mau double degree? Kamu yakin bakal survive? Aku bukan meremehkan kemampuan Kamu ya, Lesh. tapi kalau Kamu salah ngukur, bisa kacau dua-duanya." Dhaiva khawatir.