Tidak ada percakapan diantara Dhaiva dan Nalesha sejak setengah jam lalu. Keduanya hanya duduk di kursi lipat masing-masing, memandangi langit malam yang kebetulan sedang cerah. Seolah tidak ada yang perlu dijelaskan, padahal mungkin saja itu sangat banyak. Baik Dhaiva atau Nalesha sama-sama saling mengandalkan, tak tahu siapa yang berhak memulai percakapan.
Terus seperti itu, hingga Nalesha merasakan bahunya memberat. Terpaan angin malam mengantarkan rambut sebahu Dhaiva menyapa wajahnya agak liar. Nyaman sekali seperti itu, dan Nalesha tergerak menggenggam tangan gadisnya itu menghangatkan, "Kamu ngantuk?"
Dhaiva hanya menggeleng, membuat Nalesha tak puas akan jawaban singkatnya, "Kamu ngapain aja selama Saya gak ada?" tanyanya kemudian, sudah seharusnya mereka memulai pembicaraan.
"Nothing special."
"Tapi Kamu harus gantiin Saya di beberapa meeting. Makasih ya." Nalesha merangkul Dhaiva kemudian, membuatnya lebih nyaman bersandar, "Kamu ... gak nangis atau apa kan?"