Nalesha curi-curi pandang pada Dhaiva yang pagi ini terlihat sekali menghindari kontak mata dengannya. Oh, tidak hanya pagi ini, tapi dari malam tadi sejak mereka selesai rapat. Pesannya pun dibalas singkat-singkat, dingin tak seperti biasanya. Nalesha berpikir positif saja, mungkin Dhaiva tengah PMS. Pun, ada hal lain yang mengganggu pikirannya lebih berat.
Suara seseorang menggeret koper membuyarkan lamunan Nalesha kemudian. Rupanya Saheera, dengan satu koper kecil ukuran 20 liter warna hitam dibawanya.
"Aseeek yang mau berangkat hari ini udah siap aja nih," goda Tommy, Saheera hanya tersenyum seraya mengambil tempat duduknya untuk sarapan.
"Berangkat jam berapa? Dari sekolah?" tanya Leon.
"Iya Yon, dari sekolah. Sekitar jam empat, flight malam," jawabnya, "Bang, minta tolong ambilin sendok," pintanya pada Iqbaal diseberang.
Sepasang sendok dan garpu diberikan Iqbaal, "Kamu jangan kemana-mana ya, tunggu Aku dateng. Gak akan terlambat kok," ujarnya.