Chereads / RANTAI MERAH / Chapter 7 - tamu yang tak di undang

Chapter 7 - tamu yang tak di undang

Dengan berat Ku membangunkan tubuhku

Dan kududuk diatas ranjang yang sudah tak karuan ini

Membuka matapun ku sulit

Serasa sudah melewati malam yang panjang

"Wah... Kau punya hobi merusak rumah ya? Ntah sudah berapa miliar yang harus ku keluarkan hanya untuk satu kamar" ucap Al rich yang berdiri di samping ku

"Heh... Kenapa Kau disini?" Aku baru sadar bahwa ia ada disamping ku

"Aku hanya mau ngambil ini" jawab nya sambil menggenggam hp

Lalu ia pergi meninggalkan ku yang penuh tanda tanya

"Heh... Jadi dari tadi malam hp nya ada disini

Dan aku tak sadar?"

"Bodoh nya Bodoh nya Bodoh nya Bodoh nya Bodoh nya Bodoh nya " fikiran ku dipenuhi rasa menyesal karna tak dapat melihat sekeliling ku dengan benar

/Siang harinya

Aku merasa tak nyaman hari ini

Kepala ku pusing disertai mual-mual

"Hueeek... Huekkk..." Dikamar mandi ku terus muntah

Kebetulan sang pelayan datang untuk mengantarkan makan siang

Ku menyamperinya

Ku jadikan kesempatan ini untuk memintanya mengambilkan ku obat yang memang tidak ada dikamar itu

"Heii kau... Siapa namamu?" Tanyaku padanya

"Eh.. saya? Saya lena nyah" jawab lena

"Dari sekian lama ini aku baru mengetahui namanya" dalam fikir ku berguman

"Huk... To..tolong berikan aku obat masuk angin... Hueekk"

Ku langsung lari lagi ke kamar mandi karna tak dapat membendung mualku

"Nyonya kau tak apa apa?" Lena tampak khawatir kepadaku

Dia menyamperiku ke kamar mandi untuk memastika keadaan ku

"Gapapa, hanya masuk angin... Hueek" jawabku

Ia langsung lari tanpa mengatakan apa apa

Mungkin ia sudah mengerti dan segera mengambil obat untukku

Iti fikirku

Namun apa-apa an ini...

Dia sama sekali tak mengerti

"Nyonya... Ini... Test pack... Mungkin nyonya sedang hamil" ucap nya sambil menyodorkan test pack padaku dengan wajah yang cerah nan senang

"Trak..tak..tak" ku menepis tangannya hingga alat itu jatuh

"Apa maksud mu? Aku masuk angin, aku mau nya obat tapi apa yang kau kasih" murka ku padanya sepertinya membuat nya takut hingga ia langsung keluar sembari meminta maaf

"Ma..maaf nyonya" katanya

Aku merasa kesal

Disaat aku melihat kembali alat yang ia tinggalkan itu

Membuat ku cukup penasaran...

Aku penasaran tapi aku tak ingin mempercayainya

Tapi tak ada salah nya jika aku mencoba

Itu fikir ku

/Beberapa saat kemudian

Alat itu menunjukkan hasil

Aku tak percaya alat itu menunjukkan hasil positif

"Apa ini... Pasti ini rusak"

"Thak..." Suara benda yang dipatah paksa

ku mematahkan nya menjadi dua dan ku buang langsung ke tong sampah

"Srekk" suara jatuh ke tempat yang berpelastik

Kududuk di sofa guna menenangkan diriku

Ku menggigit kuku jempol ku

Ku terus kepikiran akan hasil yang tak pernah ku harapkan

"Ga mungkin ga mungkin ga mungkin Ga mungkin ga mungkin ga mungkin" tak henti-hentinya ku berguman dan hanya terlelap dalam fikirku tanpa memperhatikan sekelilingku

Tak di sadari sore pun datang..

Al datang dengan cepat... Ia langsung memelukku dengan erat

Ia tampak sangat bahagia

"Katanya kamu hamil... Aku senang banget " kata nya sembari melepas pelukannya dan ia memegang bahu

Wajah nya tampak berseri seri bahagia.. ia pun tersenyum

Wajah yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya

Aku membisu

"Dari mana dia tau" kataku dalam hati

Lalu ku liat arah tong sampah yang tampak nya sudah kosong

"Apa mereka menemukannya dan melaporkan padanya?" Fikirku

Ia melepasoan bahu dan berbalik seakan-akan tak dapat lagi membendung kebahagiaannya

"Aku akhirnya menjadi seorang ayah" katanya sambil berbalik arah lagi kepada ku

"Makasih sayang" lanjut nya

Ku tundukkan wajah ku

Ku tak dapat menerima ini

"Aku... Tak akan pernah membiarkan ini terus berlanjut

Kukan menghapus dan melenyapkan semua yang berhubungan dengan mu" ucapku padanya

Mungkin ini terdengar sangat kejam

Tapi dia lah yang mengubahku menjadi monster tak berhati

"Tapi itu anak kita" jawab nya dengan frustasi

"Tak ada kata kita diantara kamu dan aku" tegas ku padanya

"Apa kamu tega melakukan itu?" Tanya nya dengan sayu

"Berhenti menatapku seperti itu,

Jangan kau buat aku terlihat sebagai penjahat nya..

Kau tau

Jika bukan karnamu.. aku tak mungkin seperti ini" jawab ku padanya

"Maaf..." Ucapnya sembari membalik badan dan meninggalkan ruangan ini

Sepi sunyi, frustasi, dan dingin menyelimutiku saat ini di kandang emas ini

Note: test pack = alat test kehamilan