"Baiklah, Paman. Kami berjanji," ujar Leon dan Syafa dengan nada tegas.
Rehan tersenyum lembut.
"Kalau begitu kami pamit. Assalamualaikum," ujar Leon dan Syafa.
"Waalaikumsalam nak. Hati-hati," ujar Rehan dan Amira.
Leon dan Syafa mengangguk lalu mencium tangan Rehan dan Amira.
"Jangan kebut-kebut nak hari sudah malam," ujar Amira.
Leon dan Syafa mengangguk lalu pergi.
Di sisi lain...
Devian sedang menyendiri di sebuah Taman yang masih dalam kawasan Mansionnya.
"Kenapa kamu melakukan semua ini nak?" tanya Devian.
Tanpa sadar air mata lolos begitu saja, Devian tersadar dan menghapus air matanya.
"Tidak Devian. Kau tidak perlu menangisi anak yang telah membuatmu diusir dari Mansion," ujar Devian.
Devian pun pergi dia tidak ingin berlama-lama diruangan yang gelap.
Di sisi lain...
Leon sedang fokus menyetir, sesekali ia menatap istrinya menguap namun dia juga mendengar suara perut.
Kraukk!
"Kamu lapar ya. Kita makan dulu saja," ujar Leon.