Kini, Mayra Almeira telah sampai di Mansion besar kedua orang tua Elderson Version. Pria paruh baya itu turun dari mobil begitu pula dengan wanita paruh baya itu.
"Aku mau buka pintu dulu Sayang," ujar pria paruh baya.
"Baiklah, Sayang. Aku juga akan membangunkan menantu kita dulu," ujar wanita paruh baya.
Pria paruh baya pun melangkah mendekati pintu lalu membukanya. Mayra terbangun setelah dibangunkan oleh wanita paruh baya.
"Ayo Sayang kita sudah sampai di rumah," ujar wanita paruh baya itu.
"Baiklah, Bunda," ujar Mayra.
Senyuman wanita paruh baya itu langsung mengembang ketika dia dipanggil Bunda.
"Putriku ayo kita masuk," ujar wanita paruh baya itu.
Tanpa sadar wanita paruh baya itu meneteskan air mata.
"Bunda. Kenapa kamu menangis?" tanya Mayra.
"Aku terharu nak. Kamu memanggilku dengan sebutan Bunda," balas wanita paruh baya.
Tak lama kemudian mereka pun berpelukan, dari kejauhan pria paruh baya itu terharu dengan pemandangan indah dihadapannya.
