Tak terasa malam telah tiba, Amilia telah selesai menyiapkan menu makanan untuk menyambut calon menantunya, Ezra putranya juga akan datang setelah diberitahu oleh sang Ayah bahwa dia dan suaminya setuju menikahi Ezra dengan gadisnya. Saat sedang asik menata makanan tiba-tiba, Ervan sang suami memeluknya. Sontak saja membuat Amilia terkejut namun dia tidak marah dan malah menatap sang suami sepenuhnya. Ervan terpesona dengan wajah cantik sang istri, dia tidak menyangka hubungan dengan Amilia sudah berjalan 60 tahun. Hal itu membuatnya semakin mencintai sang istri karena dirinya selalu saja di nomor satukan oleh istri tersayang dan tercintanya, hubungan semakin lengket setiap harinya.
"Aku merindukan kamu Sayang," ujar Ervan.
"Aku kan di sini saja Sayang tidak kemana-mana. Bagaimana mungkin kau bisa merindukan aku?" tanya Amilia.
"Pokoknya aku merindukan, Sayang."
Amilia menghela nafas panjang.
"Terserah kamu Sayang. Apa yang kamu inginkan?" tanya Amilia.