"Baiklah pak. Saya akan menuruti keinginan anda," ujar Anaya.
"Pilihan yang baik. Nona Anaya," ujarnya.
Sosok itu mengambil ponselnya dan menelpon Alex.
~ Via Call ~
"Datanglah ke ruanganku!" tegasnya.
"Baiklah. Pak," ujar Alex.
Tut!
Panggilan terputus...
~ Via Call Off ~
***
"Sebentar lagi Alex akan datang," ujarnya.
Anaya hanya diam dan mengangguk.
Tak lama pintu diketuk.
Tok!
Tok!
Tok!
"Masuk!" tegasnya.
Tak lama pintu terbuka dan masuklah Alex.
"Alex. Antarkan dia dengan selamat!" tegasnya.
"Baiklah. Pak," ujar Alex.
Sosok itu membalikkan tubuhnya menatap lukisan.
"Pak. Kami pamit," ujar Anaya.
"Silahkan!" tegasnya.
Alex dan Anaya pun pergi.
Setelah kepergian Anaya dan Alex. Sosok itu membuka berkas yang diberikan oleh Leo, tangan kanannya.
"Aku sudah mendapatkan informasi tentangmu gadis manis," ujarnya.
Sosok itu tampak senang dan juga bahagia.
Di sisi lain...
Alex telah sampai di Villa milik kedua orang tua, Anaya.