Alvian dan Anaya telah sampai di Mansion bersama dengan anak laki-laki yang mereka temukan tadi. Anak laki-laki itu memeluk erat Alvian dan Anaya.
"Kakak, terimakasih telah menolongku. Suatu saat nanti aku akan membalas kebaikan kalian," ujar anak itu.
Anaya mengecup kening anak itu dan memeluknya.
"Kakak memelukku seperti ini jadi teringat dengan pelukkan Bundaku," ujar anak itu.
"Kamu anggap saja aku Bundamu. Pangeran kecil," ujar Anaya.
"Bunda," ujar anak itu.
Anaya tersenyum dan mengusap lembut kening anak itu, Alvian tersenyum hangat lalu mengusap bahu istrinya.
"Kamu sudah tepat untuk menjadi seorang, Bunda. Istriku Sayang," batin Alvian.
Alvian kembali tersenyum.
"Sebaiknya kita masuk ke dalam saja," ujar Alvian.
"Baiklah. Mas," ujar Anaya.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam.
"Sayang, Bunda belum tahu siapa namamu," ujar Anaya.
"Namaku Ridho Alfiansyah," ujar Ridho.
"Nama kamu sangat indah," ujar Anaya dan Alvian.