Tak terasa hari sudah siang, Anjani sedang menunggu Aryan datang.
"Cie yang sedang menunggu suaminya," Goda Hanaya.
Anjani tersenyum malu-malu.
Hanaya memeluk menantunya dengan erat.
"Kamu tahu nak. Aryan itu sangat romantis," ujar Hanaya.
"Benar Ibu. Mas Aryan adalah suami yang baik dan juga penyayang," ujar Anjani.
Anjani tersenyum lembut.
"Kamu tahu nak, sejak kecil Aryan selalu bermimpi dan ia berkata padaku bahwa dirinya ingin menikah hanya dengan wanita yang bukan dari bangsanya," ujar hanaya
"Benarkah ibu?" tanya Anjani.
"Benar, bahkan mimpinya menjadi kenyataan menjadi kenyataan," balas Hanaya.
"Malam ini akan menjadi malam yang penting untuk kalian," lanjut Hanaya.
"Benar Ibu. aku sudah siap bahkan aku semakin mencintai suamiku," ujar Anjani.
"Kalian memang pasangan terpilih nak," ujar Hanaya.
"Aku berjanji Ibu. aku akan selalu bersamanya sampai maut memisahkan," ujar Anjani.
"Ibu sangat percaya padamu," ujar Hanaya.
