Chereads / BROKEN [21+] / Chapter 14 - Jangan mengganggu

Chapter 14 - Jangan mengganggu

"Begini Rifan, aku to the point saja padamu okay? jika aku mendekati Jasmine karena memang menyukainya."

Kata-kata yang dilontarkan oleh Kenzo membuat Rifan tercengang bukan main, bisa-bisanya lelaki itu mengatakan dengan lantang jika dia menyukai Jasmine. Jelas Rifan langsung menunjukkan sikap marah tanpa sebab karena dia merasa jika Kenzo tidaklah pantas untuk seorang seperti gadis polos itu. Jasmine adalah seorang teman yang dia sayangi seperti adiknya sendiri, bahkan mungkin bisa dibilang lebih dari pada itu. Jadi Rifan tidak akan membiarkan sembarang orang mendekati Jasmine dengan sangat mudah sebelum lolos uji coba darinya.

Mungkin sikap lelaki itu terlihat begitu posesif, padahal hubungan mereka tidak jauh hanya sebatas teman biasa. Namun karena mungkin Rifan terlalu dekat bahkan menganggap gadis itu sebagai keluarganya sendiri, dia tidak ingin jika Jasmine sampai terluka atau pun sakit hati.

"Hey jangan asal mengungkapkan perasan mu begitu saja pada Jasmine, karena aku tidak akan membiarkannya begitu saja. Wajahmu itu sangat mesum dan juga licik! aku tidak yakin jika diluar sana kau tidak memiliki wanita pujaan lain. Jadi berhentilah menggoda Jasmine jika kau hanya ingin mempermainkan perasannya saja!" tegas Rifan kepada lelaki itu.

Kenzo hanya tersenyum kecil, dari ucapan yang dia dengar dari mulut Rifan. Jelas sekali terlihat jika lelaki itu juga menyukai Jasmine lebih dari sekedar teman biasa, karena di dunia ini mana ada laki dan wanita saling berteman atau bahkan menjalin hubungan persahabatan. Sekuat apapun ikatan yang terjalin itu akan ada perasaan suka yang pada awalnya dianggap remeh, namun lama-kelamaan seiring berjalannya waktu berubah menjadi sebuah perasaan cinta. Kenzo bisa mengerti itu semua, terlebih karena lelaki ini sudah lebih dulu tahu dan mengalami situasi itu lebih dari siapapun.

"Katakan saja jika kau juga menyukai Jasmine bukan?"

Mata lelaki itu langsung membulat sempurna, bahkan seolah ini loncat dari tempatnya berasal. Kenapa Kenzo menanyakan hal seperti itu kepada dirinya?! lagipula siapa yang menyukai gadis pendek itu?! Rifan tidak merasa begitu.

"Jangan asal bicara kau penguntit mesum!" sahut Rifan kepada lelaki itu.

Ketika dua orang lelaki ini sedang berlatih mulut, Jasmine pun keluar dan menghampiri mereka sembari membawa dua piring menu yang baru saja selesai dia masak. Bagikan seekor anjing dan kucing yang ditinggalkan di sebuah ruangan yang sama, Kenzo dan Rifan tidak pernah akur sedikit pun. Apalagi sejak pertemuan malam itu yang mungkin membuat mereka salah paham dengan situasi yang terjadi, keduanya mungkin menganggap diri mereka masing-masing sebagai seorang pengganggu di kehidupan Jasmine.

"Kalian ini memang tidak pernah akur, tidak bisakah kalian diam sehari saja ketika sedang berada dirumahku?! dan lagi kau Rifan, jangan selalu memancing amarah orang lain!" omel Jasmine kepada Rifan.

"Sudahlah, siapa saja bisa berburuk sangka padaku karena baru pertama bertemu. Jadi jangan marahi dia Jasmine," ucap Kenzo.

Rifan hanya tersenyum kecil, entah mengapa suasana jadi seperti ini. Dia seolah menjadi sebuah benalu dan sumber kesalahan atas semua keributan ini, padahal niat Rifan sangatlah baik! dia ingin melihat sampai dimana niat baik Kenzo mendekati Jasmine. Namun ternyata gadis itu malah salah paham padanya dan lebih membela lelaki yang belum lama dia kenal dengan baik.

"Sepertinya kehadiranku sangat menggangu kalian disini, jadi lebih baik aku pamit saja. Jasmine aku pulang dulu! semoga kau menikmati hari dengan lelaki ini. Kenzo awas jangan macam-macam dengan temanku!" ancam Rifan kepada lelaki itu sembari menunjukkan telunjuknya.

Kenzo tersenyum, "Kau tenang saja karena aku bukan lelaki seperti itu."

"Heh memangnya apa yang sedang kalian bicarakan?! Rifan kau mau kemana astaga! kemarilah jangan pulang dulu, bukankah kita akan makan bersama?"

Jasmine mengejar Rifan yang sudah berjalan keluar meninggalkan rumahnya, sedangkan Kenzo hanya menatap dari kejauhan dengan senyum manis dibibirnya. Dia sangat senang karena lelaki itu telah pergi, terlebih kehadirannya memang sangat mengganggu disini. Dan lagi jika Rifan memang hanya menganggap Jasmine sebagai temannya, dia tidak perlu sampai seperti itu. Mengancam setiap lelaki yang mendekati gadis itu dengan penuh rasa curiga yang berlebihan, seperti yang dirasakan oleh Kenzo sekarang. Dia juga merasa tidak nyaman dengan ucapan Rifan tadi.

"Kenzo, sebenarnya apa yang kalian bicarakan tadi? lelaki itu tidak ingin kembali dan malah mengatakan hal-hal aneh padaku!" keluh Jasmine kepada lelaki itu.

Kenzo menggelengkan kepalanya, "Kita tidak membicarakan hal-hal aneh kok, memangnya dia mengatakan apa lagi padamu?"

Jasmine tidak mungkin mengatakan apa yang sudah Rifan katakan padanya bukan? lagi pula untuk apa gadis ini saling mengadu dombakan jika tidak tahu akar dari masalahnya. Jadi lebih baik diam saja dan melupakan kesalahpahaman ini.

"Ah sudahlah bukan apa-apa Kenzo, mungkin suasana hati lelaki itu sedang tidak baik jadi aku akan mengabaikannya. Oh iya ayo kita makan, aku sudah memasak beberapa menu untukmu! namun maaf jika mungkin rasanya tidak terlalu enak."

Jasmine benar-benar seorang gadis yang baik, rajin dan juga mandiri. Entah menatap hati Kenzo jadi sedikit tersentuh oleh sikap gadis cantik itu.

"Kau pandai sekali memasak Jasmine, rasanya semua menu yang kau sajikan enak sekali. Benar-benar type istri idaman bagi setiap orang, lelaki mana saja pasti akan langsung jatuh hati dengan masakanmu ini Jasmine."

Gadis itu hanya bisa tersenyum ketika Kenzo memujinya, lagi pula ini hanya sebuah masakan biasa namun kenapa lelaki itu terlalu berlebihan dalam menanggapi semuanya.

"Kau terlalu berlebihan Kenzo, lagi pula ini hanya masakan biasa. Oh iya ada acara apa kau menemuiku Kenzo?" tanya Jasmine kepada lelaki itu.

"Hm? iya bukan sebuah masalah yang besar, hanya saja aku sedang merindukanmu saat ini."

Lagi-lagi lelaki itu terus saja menggoda Jasmine dengan semua kata-kata yang manis, ya karena dia adalah gadis yang sangat polos dan belum lama mengenal cinta ataupun lelaki, jelas Jasmine pun langsung salah tingkah karena malu. Dia terus saja menundukkan kepalanya ketika Kenzo menatap dengan tajam dan begitu dalam, lelaki itu memang selalu saja menunjukkan perasaan nafsunya walau pun dengan cara seperti ini. Mungkin karena seumur hidupnya Kenzo hanya bisa merasakan nafsu dan kehangatan dari seorang wanita, tanpa campur tangan atau pun kasih sayang yang tulus dari sosok seorang ibu.

"Makanlah Kenzo! jangan terus menatapku seperti itu aku sangat malu," ucap Jasmine dengan wajahnya yang mulai memerah.

"Kenapa harus malu? aku memang sangat merindukanmu. Oh iya apa kau saya memiliki rencana lain hari ini? karena niat awal aku untuk menemuimu adalah untuk mengajakmu keluar jalan-jalan."

Sebenernya Jasmine memiliki janji dengan Rifan, namun karena Kenzo juga untuk keluar apakah dia akan membatalkan janjinya sebelum dengan lelaki ini? mungkin Rifan akan sangat marah nanti.

"Sebenarnya ada, namun itu tidak terlalu penting. Jadi kita bisa pergi jalan-jalan hari ini."