Kirana penuh dengan kebencian saat ini, tetapi dia tidak bisa melampiaskan apa yang ada di hatinya. Dia sangat tertekan hingga bisa mati lemas tetapi tidak bisa membantu sama sekali.
Kirana telah melakukan semua panggilan yang harus dilakukan, dan tidak ada yang bisa membantunya, yang membuat Kirana sekali lagi merasa putus asa ketika dia kehilangan orangtuanya.
Pada saat ini, dia memaksa dirinya untuk tenang, dan kemudian menelepon Pelayan Lita di telepon.
"Pelayan Lita, tolong biarkan ketua mengangkat telepon."
Suara Kirana terlalu bersemangat, dan Lita tercengang.
"Sudah terlambat, ketua sudah istirahat." Pelayan Lita melakukan perintah dari Doni dan langsung menolak perintah Kirana.
"Pelayan Lita, tolong, urusan ini ada kaitannya dengan Bima. Saya tidak dapat menemukan siapa pun selain meminta bantuan ketua."
Kirana memohon, menangis tak berdaya.