Hati Doni menegang setelah mendengar kata-kata Bima. Tanpa diduga, keinginan Bima untuk menemukan ibunya begitu kuat, dan Kirana hampir sama dengan anak itu dengan ibunya.
"Apakah kamu begitu menyukai Bibi Kirana?"
"Aku suka, Bibi Kirana sangat baik padaku. Setidaknya aku tidak akan dilecehkan. Jika ayah merasa bahagia menikah, maka kamu boleh membiarkannya menikah. Kalian semua bisa bahagia. Saat aku menemukan kebahagiaanku, dia akan memberikannya padaku. "
Setelah Bima turun dari kursi, sosok kecil yang keras kepala itu meninggalkan Doni selangkah demi selangkah.
Doni menghela nafas, sedih semua yang dikatakan anak itu, tapi dia tidak bisa mewujudkan keinginannya.
Kebahagiaan Doni adalah Irfan menikah dan menemukan seorang wanita yang dapat membantu keluarga Wiguna. Namun, tidak ada tempat bagi anak-anak dalam kebahagiaan ini.
Irfan duduk sendirian di paviliun vila, melihat telepon dari waktu ke waktu, dengan wajah khawatir.
"Kenapa kamu sendiri?"