Pelukan antara Kirana dan Irfan menimbulkan efek hilangnya rasa lelah. Sejujurnya Kirana memang tidak ingin Irfan pergi darinya. Namun kenyataannya tidak bisa diubah, Irfan adalah pria yang hanya bisa hidup dalam mimpi Kirana dan tidak ada dalam kenyataan hidupnya.
Irfan melepaskan Kirana dengan perasaan enggan. Kirana kemudian mundur selangkah, meninggalkan jarak yang aman.
"Sudah larut. Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku pamit untuk naik dulu."
"Aku membelikan hadiah untuk anak-anak jadi tolong bantu aku untuk memberikan ini ke pada mereka."
Irfan berjalan ke mobil dan mengeluarkan hadiah dari mobilnya.
"Aku berterima kasih mewakili mereka."
Kirana pergi setelah berbicara dan tidak melihat kembali ke arah Irfan. Irfan terus memperhatikan punggung Kirana yang menghilang ke arah lift sebelum dia kembali ke mobil dan pergi dari lingkungan rumah Kirana.