"Kamu masih mengatakan bahwa kamu tidak salah dengan omong kosong ini. Apa yang terhormat tentang kamu sebagai pembohong, dan apa yang tidak bisa diperlakukan dengan santai."
Irfan cemas dan tidak berharap Kirana menunjukkan dirinya di depan orang luar. Berbicara dalam kemarahan terlalu menyakitkan.
Jantung Kirana ditusuk dengan pisau dan darah mengalir keluar, dan dia tidak bisa bernapas karena kesakitan.
Apa yang dibicarakan Irfan? Mengatakan dia pembohong, dan dia berada di depan Selvi yang selalu mencemoohnya.
Bahkan jika dia pembohong, dia tidak boleh diperlakukan seperti ini, mengapa dia menghinanya? Kirana merasa sangat patah hati, sangat kecewa, sangat menyesal mengenal pria ini.
"Ya, kamu benar. Aku pembohong, aku tidak pantas dihormati. Tapi aku tidak berbohong padanya, jadi dia tidak bisa memperlakukanku sesuka hatinya."
Kirana kembali dengan marah, keras kepala dan terluka.