Perkataan Divya yang tepat sasaran membuat pria dewasa itu akhirnya mengalah. Meskipun pria itu mempunyai berbagai macam sifat buruk, ia tidak mau bertengkar dengan anak kecil. Setidaknya, ia harus melawan orang seimbang.
Dia masih meremehkan Divya hanya karena usianya terpaut jauh. Divya mengamati raut wajah serta bahasa tubuh pria tersebut yang mungkin saja mudah terbaca. Dia mengerutkan kening. Divya berpikir mempelajari lebih banyak itu dari buku atau internet.
Memang untuk mengetahui pikiran seseorang dari raut wajah atau perilaku, harus membaca banyak buku agar lebih mendalami karakter seseorang. Hanya saja… tak ada waktu bagi Divya melakukan itu disaat situasi yang tak menguntungkannya.
Divya berharap pria itu bisa ia kendalikan sesuka hati. Bibirnya tersenyum kembali, menunjukkan harapan besar terhadap pria tersebut. "Apa yang bisa aku lakukan?" tanya pria itu dengan menatap wajah cantik yang polos milik Divya.