Jeremy mencoba mendengarkan apa yang ingin disampaikan Wadrey, meskipun pria itu tak berniat melakukan tawar-menawar dengannya. Bagi dia, tak ada yang dia inginkan akhir-akhir ini.
"Aku tahu kamu adalah pria yang memiliki sejuta kehebatan serta kekayaan yang tak terhingga," puji Wadrey, perkataannya mengandung semacam kiasan.
Jeremy mengetahuinya. Dia bukanlah pria yang suka dengan pujian seseorang, terlebih lagi pujian tersebut memiliki makna lebih dari satu dan mengarah padanya. Jeremy cukup mendengarkan saja.
"Siapa yang tidak mengenal pria hebat seperti dirimu, yang selalu menjadi kepala keluarga Scalton? Di dunia ini begitu banyak orang yang ingin berhubungan denganmu. Mereka merelakan dirinya sebagai budak, asalkan kamu melirik mereka. Itu adalah sebuah prestasi yang dibanggakan," ujar Wadrey.