David membelalakkan mata lebar tak percaya dengan siapa yang dilihatnya. Dia mengira tidak akan pernah melihatnya lagi. Namun, Tuhan berkehendak lain. Dia bisa bertemu dengannya saja sudah merupakan sebuah anugerah.
"Thea!" panggil David seraya beranjak dari kasur.
"Senior, aku senang bisa melihatmu lagi. Tau tidak betapa cemasnya aku," ucap Thea disertai dengan air matanya yang menetes.
"Bagaimana kamu bisa tau aku ada di sini?" tanya David sambil berusaha bangun sepenuhnya. Thea pun membantunya supaya David tidak kesusahan bangun dari kasur tersebut.
"Sebaiknya, senior jangan terlalu banyak bergerak dahulu. Meskipun aku tidak tau apa yang terjadi pada kalian berdua, tetapi aku bisa merasakan kalau kalian telah melewati hal-hal yang tidak mengenakkan," kata Thea sambil mengambil posisi duduk di sebelah ranjang David.