Sosok pria berbadan tegap menghadap tuannya yang paling ia hormati sepanjang masa. Dia memiliki tato naga pada lengan kirinya yang memperlihatkan dirinya bahwa ia bukanlah pria yang baik.
"Tuan besar!" sapa Chris seraya menundukkan kepala pada sosok pria yang berusia cukup tua. Pria itu tersenyum.
"Bagaimana pekerjaanmu? Lancar?" tanyanya sambil menikmati secangkir teh. Chris tersenyum menanggapi pertanyaan itu.
"Tentu saja lancar, Tuan. Bukankah tuan besar sudah mengetahui hal itu?" Chris mengerutkan kening, ia tak mau ada kesalahan sedikit pun dan membuat tuannya merasa kecewa.
"Aku hanya ingin memastikan saja dari mulutmu. Oh ya, daripada kamu berdiri begitu, tidak enak dilihat, mengapa kamu tidak duduk dan temani saja aku di sini?" tawarnya yang membuat Chris cukup gugup. Dia bimbang, bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa ia punya kesalahan atau tidak.