Devano mencoba bertahan walau ia tahu cukup sulit ia lawan. "Biarkan aku masuk dan bertemu dengan bos kalian," teriak Devano. Dia tak pernah menyerah.
Dia bersikukuh agar berhasil masuk ke dalam mansion tersebut, tak peduli rasa sakit itu terus menyiksanya.
"Kamu masih berani berbicara begitu lantang di depan kami. Kamu pikir siapa dirimu," teriak bodyguard yang mencengkram baju Devano.
Tatapannya tajam. Dia takkan pernah membiarkan Devano bertingkah seenaknya. Dia mencengkram lebih erat lagi. Devano merintih kesakitan.
Jika terus seperti itu, ia tak yakin berapa lama lagi ia bisa hidup dengan baik. "Kalian tidak tahu siapa aku? Apa ini cara keluarga Scalton menyambut tamu?"
"Aku tidak peduli kamu siapa. Bagi kami bertiga, kamu hanyalah serangga kecil yang mencoba merusak nama baik bos kami," kekeh bodyguard tersebut.