Kyra memainkan ponselnya sambil meratapi layar benda itu. Dia sudah tak terlalu memperhatikan lagu yang menggema di telinganya. Sedangkan Jennifer mengetuk-ngetuk meja menggunakan dua jari, jari telunjuk dan jari tengah. Mereka berdua cukup bosan menunggu Xyever.
"Kyra!" panggil Jennifer. Lidahnya sudah tak betah berdiam diri, ingin mengatakan sesuatu.
"Hmm?" Kyra meletakkan ponselnya sambil menoleh ke samping.
"Apa rencanamu selanjutnya? Apa kamu tetap berada di green house?" tanya Jennifer. Kyra menghembuskan nafas mendengar pertanyaan itu.
"Entahlah. Dimanapun aku berada, aku selalu terjebak di tempat ini. Meskipun aku melarikan diri, aku tak yakin apa aku mampu menghadapi mereka semua sekaligus," ungkap Kyra. Dia tersenyum dengan kesal.
"Kenapa kamu tidak meminta bantuan ayahmu saja?"
"Ayahku? Kenapa harus dia?" kata Kyra sambil mengerucutkan bibir.
"Ceritakan saja permasalahanmu yang sebenarnya. Aku yakin ayahmu pasti membantumu."
"Kata siapa ayahku akan membantuku?"