Kedua mata Regina memperhatikan seorang pria yang cukup jauh dari posisi berdirinya. Dia melihat pria itu dengan heran. Telepon masih terhubung, Keenan merasa ada sesuatu yang tak beres.
"Regina! Regina!" Panggilan Keenan beberapa kali tak direspon. Wanita itu mematung. "Reginaaa!" Teriakan Keenan mengejutkan Regina dalam sekejap. Dia tersentak kaget.
"Tuan muda, ada apa?"
"Kamu ini kenapa?"
"Maaf, Tuan muda. Sepertinya, aku harus membereskan sesuatu," kata Regina. Dia mengakhiri telepon tersebut.
"Ada apa ini? Perasaanku tidak enak," gumam Keenan. "Aku tidak boleh hanya di sini saja. Aku harus melakukan sesuatu," ucap Keenan. Dia mengepalkan tangan.
Sementara itu, Regina menelan ludah. Dia masih ingat dengan wajah pria yang mendekati mobil Alianca. Sudah lama, Keenan memberitahu Regina dan David tentang orang-orang di keluarganya. Regina cukup pintar dalam menghafal semua nama serta wajah mereka satu-persatu.
