Devano melangkahkan kakinya menuju toilet. Senyumannya begitu memikat, membius para perempuan yang melihatnya. Sedangkan, Kyra hanya menunggu pria itu keluar dari sana. Disaat yang bersamaan, seorang pelayan yang mencatat pesanan makan dan minum, datang menghampirinya sambil membawa menu makanan dan minuman.
Kyra agak kesal karena ia baru bisa memesan makanan. Mungkin, terlalu banyak orang yang makan di sana, sehingga pelayan restoran itu cukup kesulitan menangani mereka. "Tunggu sebentar dahulu, ya. Temanku masih pergi ke Toilet," ucap Kyra dengan memberikan senyuman manis.
"Baik, Kak." Dia bersikap ramah sambil menunggu kedatangan Devano. Beberapa detik kemudian, Devano datang dengan segudang senyuman yang menawan.
Pelayan restoran itu menatap Devano dengan berbinar-binar seperti ia melihat permata yang indah di depannya. Senyumannya merekah. "Ganteng banget," batin pelayan itu.