Suasana di ruangan privasi Xyever cukup ricuh. Dia menyalakan musik dengan begitu keras. Namun, sekeras apapun suara di dalam ruangan itu, tak membuat orang lain mendengar dari luar. Musik yang dinyalakan bukanlah musik dj seperti di club malam, melainkan lagu-lagu sedih yang membawa perasaan lebih dalam.
Kyra dan Jennifer menghayati isi lagu yang mereka dengar. Tanpa diduga Kyra meneteskan air mata. Jennifer menoleh sambil mengusap punggung wanita itu. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Jennifer.
"Aku tidak apa-apa." Kyra menghapus sisa air mata yang menempel pada wajahnya.
"Nih, tisunya," celetuk Xyever seraya memberikan selembar tisu pada Kyra. Wanita itu tersenyum.
"Thanks," kata Kyra. Dia menggunakan tisu yang diberikan Xyever padanya.
"Kalian pada haus kagak?" tanya Xyever.
"Lumayan sih," jawab Jennifer.
"Kalau ada air dingin, aku mau," ucap Kyra. Dia menggulung tisu yang telah ia pakai. Kyra melihat sekelilingnya untuk mencari tempat sampah.