Kyra menatap sekelilingnya. Dia berjalan mondar-mandir, pikirannya berkecamuk. Saat ini ia berada di kamar Keenan, dia tahu sulit untuk keluar dari sana. Terlebih lagi, Keenan datang menghampirinya. Kyra menelan ludah, walaupun ia telah siap menghadapi pria itu.
"Malam ini begitu panjang," bisik Keenan, ia membiarkan kepalanya bersandar pada bahu Kyra.
Nafas yang ringan terasa pada bahu wanita itu. Perasaan gugup menghantui Kyra seketika. Namun, ia menebak apa yang ada di dalam pikiran Keenan. Berselang lima menit kemudian, Keenan mengangkat kepalanya dari bahu Kyra. Dia memandang mata yang cantik milik wanita itu.
Senyuman hangat menyentuh hati Kyra sesaat. Keenan menyentuh dagu Kyra, mendongakkannya hingga menciptakan situasi yang cukup berbahaya. Dia berpikir bahwa pria itu akan segera menyatukan bibir mereka. Lagi-lagi Kyra tak dapat menebak isi pikiran Keenan.
