Jennifer mengikuti Harrison menuju kamar pria tersebut. Walaupun ia telah mempersiapkan mental dan segala rencana, tetapi dia masih takut sekaligus gugup. Mungkin, tindakannya memang ceroboh. Dia sama saja memberikan kesempatan bagi Harrison.
Jennifer telah mempersiapkan konsekuensi yang ia tanggung nanti. Walaupun dia tidak tahu siapa Harrison yang sesungguhnya, jika dilihat dari setiap tindakan dan perkataan yang terucap dari bibir pria itu, ia merasa hubungan mereka tak begitu baik.
"Buka bajumu!" seru Harrison. Dia sudah tak sabar ingin menghancurkan hati Devano. Dia tak tahu kalau Devano tidak mencintai Jennifer. "Kenapa diam saja?" ucap Harrison. Tatapannya sungguh mengerikan. Mungkinkah sesuatu yang buruk akan menimpa gadis cantik itu?
