Kata-kata pedas tak membuat Jennifer patah semangat. Dia memperhatikan wajah Devano, senyuman terukir dengan indah. "Devano, sampai kapanpun aku tidak akan mundur. Aku akan tetap menantimu. Aku tidak akan menyerah. Biarpun kamu menyukai perempuan lain, aku akan tetap berada di sisimu," kata Jennifer.
Sekali dia membulatkan tekad, tak ada yang bisa menghentikan gadis tersebut. Walau perih melanda hatinya, ia berusaha menghilangkan rasa itu perlahan. Devano tak mengerti kenapa gadis itu terus-menerus menyiksa diri. Pikiran itu hilang seketika saat mengingat nama Jeremy Scalton.
Dia semakin tak memedulikan Jennifer, menganggap gadis itu tak ada di sana. Mungkin, hanya membuat gadis itu patah hati, rasa kebenciannya terhadap Jeremy Scalton sedikit mereda. Mampukah Jennifer bertahan dari segala kesedihan yang merenggut jiwanya seketika?