Perseteruan yang panas terjadi antara saudara tiri. Keenan tak menghentikan kepalan tangannya, dia merasa dirinya yang paling hebat, dapat mengalahkan Cavero dengan mudah. Namun, beberapa kali pukulannya meleset tak kena sasaran.
Kini, giliran Cavero yang memberi serangan maut. Dia tidak mau mengalah sedikitpun. Mungkin, itu semua ada hubungannya dengan harga diri. Kapan keduanya berhenti dari pertengkaran mereka agar tak terjadinya perang darah yang berlebihan?
Saat ini, mereka sama-sama egois. Tak ada yang mau mengalah. Kebanyakan pria selalu menyelesaikan masalah dengan pukulan. Itu akan meredakan emosi mereka dalam sekejap, walaupun belum tentu dapat menyelesaikan masalah pribadi mereka.
Bukankah sia-sia mengorbankan tangan hanya demi harga diri mereka yang tinggi? Sesulit itukah rasa kemanusiaan di dalam diri mereka? Seharusnya, mereka sama-sama berpikir dewasa, saling intropeksi, bukan malah saling menyerang dengan gila.