Devano menggenggam ikatan rambut Jennifer, sorotan mata indahnya tak terlepas dari sepasang mata Jennifer. Gadis itu menunggu keputusan Devano yang memutuskan takdir antara hidup dan matinya. Dia tersenyum getir.
Dia membayangkan kalau cintanya akan berakhir saat itu juga. Dia berpikir, jika ada kehidupan kedua, dia ingin bersama dengan Devano tanpa adanya dendam atau hal-hal buruk lainnya. Mungkinkah impiannya akan terwujud?
Perasaan Jennifer terlalu dalam. Dia telah memendam perasaan itu bertahun-tahun yang lalu sejak pertemuannya dengan Devano di London. Saat itu, ia berencana untuk pergi ke supermarket yang berada di dekat apartemennya.
Sepulang dari sana, ia menuju apartemennya. Namun, siapa sangka ia tak sengaja menabrak salah satu pria mabuk yang ia lewati. Pria itu bersama teman-temannya berjalan sempoyongan. Mereka melihat Jennifer memakai baju crop serta celana pendek.
