Thea yang menyadari jika David masih kesakitan, langsung paham jika David butuh waktu untuk memulihkan dirinya.
Thea melihat darah yang terus mengucur dari kepala David, lalu dia berinisiatif merobek sedikit pakaiannya lalu membalut luka David dan mengikatnya. Setidaknya pendarahan di kepala David terhenti.
Setelah David mengumpulkan tenaganya, dia langsung bangkit dari duduknya. Thea berinisiatif membantunya berdiri.
"Apa kamu yakin, senior? Apa senior sudah kuat?" tanya Thea khawatir.
"Iya, kita harus cepat pergi dari sini," ujar David yakin.
David merasa tidak nyaman karena di bopoh dengan Thea. "Sudahlah, aku bisa sendiri. Ayo!" David berjalan dengan tegap dan hati-hati. Sorot mata tajamnya telah kembali.
Lalu David mengeluarkan sebuah pin yang selalu disimpan di saku rahasianya dan membuka pintu yang terkunci dengan hati-hati. Dalam sedetik, pintu itu langsung terbuka.