Jennifer menceritakan segalanya kepada sang ayah, termasuk rencananya bepergian bersama Devano ke villa. Satu hal yang tidak ia ceritakan, yaitu: latar belakang Devano.
"Hanya itu saja?" tanya Jeremy, cukup curiga ada sesuatu yang belum Jennifer ceritakan padanya.
"Iya, Ayah." Jennifer mengatakan itu dengan nada yang mendekati pelan dan sedikit ragu, terlihat kebohongan di sana.
Untuk menutupi hal tersebut, Jennifer menggenggam tangan ayahnya, dia berusaha sepandai apa pun dalam menutupi kebohongannya. "Apa ayah tidak mempercayaiku?" Jennifer sengaja mengatakan itu agar Jeremy tidak meragukannya lagi.
"Mana mungkin seorang ayah tidak mempercayai putrinya? Walaupun ada sesuatu yang kamu tutupi, ayah pasti tetap mempercayaimu. Jennifer, ayah sangat menyayangimu." Jeremy mengumbar senyuman lebar.
Jennifer membalas senyuman itu. Namun, tak berlangsung lama. Dia teringat sesuatu. "Oh ya, ada yang aku pikirkan, Ayah." Jennifer merasa cemas dan itu bisa dirasakan Jeremy.
