Devano yang kekesalannya memuncak, akhirnya lebih memilih berjalan kaki, meneruskan perjalanannya. Jennifer mengikuti Devano. Dia tidak menunjukkan kekecewaan atau rasa ketidaknyamanannya.
Jennifer merasa paling bahagia berada di sisi Devano. Keduanya terus berjalan, tak terasa mereka telah menghabiskan lima kilometer dengan berjalan kaki. Keduanya akhirnya menyerah.
"Kamu pasti sudah sering kemari. Apa menurutmu kita masih jauh?" tanya Devano yang nafasnya tersendat-sendat akibat kelelahan.
"Kayaknya sekitar 12 kilometer lagi deh," ungkap Jennifer yang mengira-ngira.
Devano mengacak-acak rambutnya karena jengkel. Semua kesakitan di sekujur tubuhnya seakan-akan telah lenyap dan rasa sakit tergantikan oleh kelelahan yang belum kunjung reda.
"Apa sungguh tidak ada jalan lain untuk keluar lebih cepat dari jalur ini?" Devano seperti melewati jalanan yang tiada ujung.